PERTUNI Jatim Siap Kembangkan SDM Tunanetra Melalui Sebelas Program Prioritas

    Dewan Pengurus Daerah (DPD) PERTUNI Jawa Timur telah melaksanakan rapat koordinasi antar pengurus pada Januari lalu. Dalam rapat tersebut, para pengurus berdiskusi tentang program kerja yang akan dilaksanakan selama lima tahun ke depan. Hasil dari diskusi tersebut adalah adanya sebelas program prioritas yang telah dipertimbangkan dengan matang oleh para pengurus PERTUNI Jawa Timur. Sebelas program tersebut disosialisasikan saat kegiatan rapat kerja daerah (Rakerda) yang diselenggarakan pada akhir November lalu. Adapun, sebelas program prioritas tersebut adalah:


Bakti Sosial.


Program ini bertujuan untuk membuat tunanetra lebih aktif dalam berkontribusi terhadap lingkungan sekitar atau masyarakat luas. Program ini dapat dilaksanakan dalam bentuk kolaborasi dengan masyarakat/komunitas, pendistribusian (baik material maupun non material), aktif berpartisipasi memperingati hari-hari besar, dan kegiatan-kegiatan lain. Yang melaksanakan program ini adalah para tunanetra di seluruh cabang kabupaten/kota di Jawa Timur.


Kunjung Tetangga


Kunjung tetangga adalah sebuah program yang memiliki sedikit persamaan dengan bakti sosial. Program ini bertujuan untuk mengajak disabilitas netra anggota PERTUNI Cabang di Jawa Timur berpartisipasi aktif sehingga terjalin interaksi yang positif dengan masyarakat. Tujuan ini relevan dengan kondisi Sebagian tunanetra yang masih kurang percaya diri, sehingga masyarakat kurang mengetahui akan hal itu. Kegiatan ini dapat dilaksanakan dalam bentuk berdiskusi aktif dalam kegiatan-kegiatan di lingkungan sekitar, berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan dengan masyarakat, melakukan kunjungan terhadap instansi-instansi, baik pemerintah maupun non pemerintah. 


Activity Daily Living


Activity daily living adalah sebuah kegiatan yang cenderung kepada apa yang dilakukan sehari-hari. Tujuan dari program ini adalah untuk melatih kemandirian para tunanetra dalam menjalani aktifitasnya. Sebab, masih banyak tunanetra yang kurang mampu dalam melakukan aktifitas dalam kehidupan sehari-hari. 


Parenting


Masih berhubungan dengan program sebelumnya, parenting ini bertujuan untuk membuat para tunanetra menjadi lebih mandiri. Hanya saja, dalam program ini cenderung kepada keluarga yang kurang mendukung anggotanya (tunanetra) dalam mengembangkan kemampuannya. 


Memasak


Program ini bertujuan untuk membuat para tunanetra bisa mandiri dalam perihal tataboga. Karena, masih banyak tunanetra yang kurang mampu di bidang ini. Hal itu disebabkan karena kurangnya dukungan dari keluarga, atau kurangnya kemauan dari diri sendiri untuk berkembang lebih baik. Bentuk kegiatan ini berupa pelatihan-pelatihan. 

Orientasi Mobilitas


Orientasi mobilitas adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan secara mandiri. Baik itu dirumah maupun diluar. Program ini bertujuan untuk membuat tunanetra tidak bergantung terhadap orang lain. 


Kesehatan Reproduksi


Kekerasan seksual kerap terjadi akhir-akhir ini. Banyak anak-anak dan perempuan yang mengalami Tindakan ini. Menurut data dari kementrian pemberdayaan dan perlindungan perempuan dan anak, tahun ini telah terjadi sebanyak 23.653 kasus. Kasus terbanyak terjadi terhadap perempuan dengan 21.516 kasus. Beberapa kasus dari jumlah tersebut diantaranya terjadi pada disabilitas, khususnya disabilitas netra. Oleh karena itu, PERTUNI Jawa Timur telah mencanangkan sebuah program yang Bernama Kesehatan reproduksi. Tujuan dari program ini adalah untuk mengedukasi para tunanetra agar memahami tentang pentingnya menjaga Kesehatan reproduksi. Bentuk kegiatan ini adalah dengan diadakannya diklat ataupun talkshow. 


Diklat Penyelenggaraan Pemilu


Program ini bertujuan untuk mengedukasi para tunanetra dan juga mensosialisasikan kepada stakeholder terkait bahwa tunanetra juga memiliki hak terhadap pemilihan suara. Karena ada beberapa kasus dimana seorang tunanetra kurang mendapatkan pelayanan yang maksimal dari petugas TPS. 


Diklat Pengawasan Pemilu


Program ini masih memiliki hubungan dengan program penyelenggaraan pemilu. Hanya saja, diklat pengawasan pemilu ini lebih ke sosialisasi terhadap para tunanetra tentang pentingnya hak dan kewajiban sebagai warganegara.


Pengabdian Masyarakat


Pengabdian masyarakat adalah sebuah program yang bertujuan untuk membuat para tunanetra berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial. Contoh, turut berpartisipasi dalam membantu masyarakat dalam menanggulangi bencana disebuah daerah.


Latihan Kepemimpinan


Tujuan dari program ini adalah untuk menciptakan kader-kader muda tunanetra agar memiliki jiwa kepemimpinan. Sehingga mereka dapat berkontribusi aktif dalam organisasi. 


Kesebelas program tersebut dipresentasikan oleh beberapa pengurus PERTUNI Jawa Timur. Menurut Muhni, salah seoran peserta sekaligus ketua DPC PERTUNI Kabupaten Magetan, seluruh program tersebut sangat bagus, baik di PERTUNI sendiri maupun pemerintah. “Saya dan anggota PERTUNI Magetan sangat antusias dengan sebelas program prioritas yang telah dirumuskan oleh PERTUNI Jawa Timur”, ujar Muhni. 

Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Silvia, salah satu pemateri dalam sebelas program prioritas yang telah dipresentasikan. Menurutnya, program-program tersebut sangat penting untuk dilakukan di cabang. 

“Dari sebelas program yang di rencanakan dalam rakerda tahun ini sangat diperlukan bagi semua anggota pertuni Jatim, terutama khususnya program Diklat pengawasan pemilu. Seperti yang kita ketahui bahwa jumlah penyandang tunanetra yang memiliki hak pemilih di Jawa timur sebanyak 9.212 orang, yang dari jumlah tersebut 96,21%nya adalah anggota yang terdaftar pertuni. Namun dari jumlah hak pilih tersebut masih di ketemukan banyak anggota pertuni yang masih belum memahami tentang hak dan kewajiban mereka dalam pemilu. Untuk itu program diklat pengawasan pemilu sangat penting bagi penyandang disabilitas tunanetra anggota pertuni agar mereka mampu menyalurkan hak dan kewajiban mereka sebagai pemilih dan pengawas dalam pemilu”. “Saya harap anggota pertuni dapat dilibatkan dalam proses pengawasan pemilu oleh KPUD Jatim.”. Lanjut Silvia. 

0 comments:

Posting Komentar